Jelang Ramadan, Kementan-Polri Kerja Sama Cegah Spekulan Mainkan Harga Pangan

By Admin

Foto/Net  

nusakini.com - Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Badan Reserse Kriminal Polri untuk mencegah adanya spekulan yang sering mempermainkan harga pangan menjelang Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Dengan adanya pengawalan dari Polri tersebut diharapkan harga pangan makin stabil karena mengingat pasokan dari pemerintah dan daerah penghasil bahan kebutuhan pokok lancar,” ungkap Dirjen Hortikultura Kementan, Spudnik Sudjono di Kantor Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (21/4/2017).

Spudnik juga menyampaikan bahwa pasokan pangan kita masih dapat tercukupi sampai dengan bulan Juni dan dipastikan harga akan tetap stabil, pasokan aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Pasokan ditingkat petani sebenarnya cukup dan harganyapun stabil tapi kenapa harga ditingkat pedagang retail itu sangat tinggi, ini dipastikan ada oknum-oknum yang nakal, untuk itu kami berharap Bareskrim dapat membantu kita dalam menyelesaikan permasalahan harga tersebut,” jelas Spudnik.

Dirinya juga menyampaikan bahwa di Kota penghasil panen tersebut pasokannya cukup dan harganya juga stabil untuk itu kita meminta Bareskrim Polri agar segera mengusut tuntas permasalahan tersebut mengingat biasanya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional banyak komoditas yang tiba-tiba menjulang tinggi padahal harga ditingkat petaninya pun stabil dan pasokan tercukupi.

“Kalau ada kenaikan harga itu patut dicurigai karena menurut data dari Kementan bahwa pasokan kita itu cukup terkecuali komoditas yang masih di impor seperti kedelai dan daging yang masih diimpor,” tambahnya.

Untuk itu, Spudnik berharap agar Bareskrim Polri dapat membantu menuntaskan permasalahan tersebut, karena bukan hanya pemerintah saja yang dapat mengawasi pasokan bahan pangan namun dibantu dengan masyarakat lainnya juga.

“Mereka seenaknya menaikan harga pangan namun kasihan konsumen yg membeli dengan harga tinggi namun sebenarnya harga di petani sangat murah, untuk itu hal ini harus ditindak secara tegas,” tutup Spudnik. (p/mk)